Menurut penelitian, hanya sekitar 5% bayi yang lahir sesuai hari perkiraan lahir (HPL). Dan aku termasuk yang 5% itu, melahirkan bayiku tepat saat HPL.
Meskipun ini adalah kelahiran yang ke-5, tak membuat aku pintar membedakan mana kontraksi asli dan mana kontraksi palsu. Beberapa kali mengalami kontraksi palsu membuatku galau. Apa lagi usia 35 minggu bayi dinyatakan dokter masuk panggul, jadi nambah galau deh saat mau mendekati HPL.
Saat itu tanggal 14 September 2020 jam 11.52 perut terasa kencang, tapi bukan mules. Entah mulai jam berapa muncul kencang-kencang pada perut karena selama hamil aku selalu tidur subuh bangun siang, jadi ketika bangun tidur aku merasakan ada gelombang cinta dari dalam perut. Mungkin sudah mulai ada sejak aku tidur 😁 Karena sudah feeling akan melahirkan pada hari itu, maka aku masih sempatkan masak, bersih-bersih rumah, nyuapin anak dan ponakan-ponakan, sholat dzuhur dan make up dong 😌
Aku instal aplikasi penghitung kontraksi, kontraksi mulai hilang timbul per 30 hingga 15 menit.
aplikasi timer kontraksi |
hitungan kontraksi |
Jam 14.00 ada peringatan dari aplikasi untuk segera menghubungi provider.
Maka segera aku dan suami berangkat ke RS. Kamar Medika. Sebenarnya masih ingin tinggal di rumah dulu sambil menunggu kontraksi makin intens, RS juga dekat hanya 5 menit dari rumah, tapi karena ini masa pandemi dan pastinya ada proses yang dilalui seperti rapid atau swab dan pemeriksaan lainnya maka kuputuskan untuk berangkat lebih awal.
Jam 14.20 sampai di IGD, diperiksa bidan untuk VT sudah bukaan 2, tes rapid, dan menunggu hasil rapid, pesan kamar VIP Lavender. Pemesanan kamar VIP ini ternyata sudah disiapkan oleh suami jauh-jauh hari saat periksa kehamilan agar selama menunggu penambahan bukaan aku bisa lebih nyaman.
Jam 14.30 keluar hasil rapid nonreaktif, jadi kata dokter tidak perlu tindakan swab, akhirnya bisa langsung pindah kamar untuk menunggu kontraksi.
Di sela-sela menunggu nambah bukaan, aku nge-chat sama temen-temen dan adekku. Membahas apa aja, ada yang curhat, ada yang bahas seputar permasalahan fiqh perempuan, chat sama admin Reinkarnasi (admin di Grup FB Share Ilmu dan Pengalaman tentang Kehamilan dan Tumbuh Kembang Anak) kasih update perkembangan kontraksi, chat sama admin perempuan membaca dan vendor tanya-tanya merchandise yang belum sampai dianter Pak Gojek, dan tidak lupa membahas baju-baju kece di olshop sama adekku 😌 sampai-sampai suami komentar “iki piye arep lahiran kok sik kober chattingan” *pertarungan melahirkan nyawa baru masih sempat membahas seputar duniawi dan perghibahan 😌
heboh sendiri di grup |
tidak lupa membahas masalah duniawi 😌 |
masih seputar perduniawian 😪 |
Dan chatting beberapa aib yang tidak bisa ditangkap layar 😗
Oh ya, sudah masuk Jam 20.00 VT kedua masih bukaan 3, lumayan lama sih buatku untuk kelahiran yang ke-5 ini. Jam 20.30 aku mendapatkan telfon dari Ning Shoma, beliau tiba-tiba tanya kabarku, pas sekali waktunya, sekalian saja kubilang minta barokah doa ke Romo Yai Husein Ilyas (ayah Ning Soma) agar kelahiran kali ini lancar, karena kontraksi justru makin lama makin lambat datang. Gayung bersambut, beberapa menit kemudian Ning Soma datang ke RS membawakanku air asma’ (air doa) dari Romo Yai, dan langsung kuminum. Ajaib, tiba-tiba gelombang cinta itu datang secara intens, seharusnya observasi lagi jam 23.00, tapi sepertinya makin intens kontraksinya. Karena sudah semakin berhasrat ngeden, akhirnya jam 22.00 suami menghubungi bidan yang jaga dan cuss langsung dipindah ke ruang VK, kontraksi makin berlanjut yang rasanya aduhai, tapi kata bidan gak boleh ngeden dulu, tapi aku gak kuat kepingin ngeden, ya sudah aku ngeden aja 😂 pas dilihat bidan ternyata kepala bayi sudah turun dan taraaa jam 22.30 bayi yang dinanti-nanti keluar juga dari rahim emak.
Terima kasih, Gusti. Telah melahirkan kami sebagai orang tua lagi. Sejatinya ketika seorang ibu melahirkan, yang lahir bukan hanya seorang anak, tapi juga kelahiran kembali bagi kedua orang tuanya.
Terima kasih, “ADIB MUHAMMAD MAYDUMI SOSRODIHARJO” telah berkenan lahir dari rahim Ibu, telah berkenan menjadi anak ke-5 Bapak dan Ibu. Semoga engkau tumbuh dan berkembang dengan baik serta menjadi anak yang sholih.
Terima kasih suamiku yang menjadikanku prioritas dalam segala hal.
Terima kasih RS. Kamar Medika dengan segala fasilitasnya yang mendukung pasien untuk melahirkan secara per vaginam, terima kasih dr. Yulianto, SpOg yang senantiasa mengawal perkembangan kehamilanku hingga proses melahirkan dengan tenang, sehat, dan selamat hingga proses pemulihan pasca melahirkan.
*man lam yasykurin nas lam yasykur lillah
*la in syakartum la aziidannakum
Berikut aku lampirkan beberapa testimoni melahirkan dengan mental yang santuy
Jadi begini ibu-ibu, mari kita ganti makna melahirkan bukan lagi pertarungan antara hidup dan mati tetapi melahirkan adalah pengalaman yang indah dan menyenangkan. Mari memberikan afirmasi positif ke tubuh kita bahwa kita mampu melahirkan dengan mudah, nyaman, dan minim rasa sakit. Tubuh kita pintar, janin kita pintar, kita diberkati Tuhan. Tidak peduli bagaimana cara melahirkannya, baik melahirkan secara per vaginam atau melahirkan operasi, kita harus bahagia, kita harus nyaman, jangan panik. Kita semua diberkahi kemampuan untuk melahirkan insan-insan yang mulia.
Selama hamil aku sering membaca ilmu hypnobirthing dari Bidan Yessie, baik berupa website-nya di bidankita.com, IG, dan juga youtube. Aku lampirkan link video dari bidan kita yang membuat kita merasa nyaman dan tenang ketika akan melahirkan. cekidot 😙
menunggu kelahiran buah hati sangat berdebar debar
BalasHapusSemoga bunda, gus uqi dan anak2 senantiasa diberi kesehatan dan kebahagiaan. Di tunggu cerita2 ajaib dan ajib nya nggeh bundaaa terimakasih juga sudah hadir dan memberi inspirasi serta manfaat disekitarnya❤️
BalasHapus