Kodok Buat Umroh (bukan kisah sedih)

Salam ngopi temans  

Daripada aku galau sendiri menanti persalinan yang belum juga kontraksi karena emang mungkin belom masuk perkiraan lahiran dari dokter kali ya..(perkiraan lahir 19 April).. Mending posting dulu, postingan ini sangat sederhana hanya sebagai ritual wajib posting blog dan mungkin bisa diabaikan saja langsung cangkru'an di kolom komentar.

Terinspirasi waktu ngopi sambil bersih-bersih kamar, eeh... Tiba-tiba mataku menuju ke arah Si Kodok yang senyam senyum sendiri di pojokan lemari, kalau temen-temen pada belom tau siapa Si Kodok, aku kenalin, ini dia penampakannya

Penampakan dari depan, belakang dan samping, pose-nya uda kaya narapidana gitu -____-

Si Kodok yang tidak bersalah ini adalah seekor celengan (celengan berasal dari bahasa Indonesia bukan ya? Yah pokonya yang fungsinya buat nabungin duit), harganya Rp. 12.500,- beli beberapa bulan yang lalu dan taukah saudarah-saudarah apa yang ada dalam pikiranku saat membeli celengan ini? Suamiku tanya:

"buat apa beli celengan?"

 aku jawab "nabung buat umroh", trus dia nanya lagi :

 "diisi berapa itu?"

 "pokoknya uang receh limaratusan!"

"oh, nunggu berapa puluh tahun lagi berangkatnya?"

  
*kemudian hening*

Hahaaa... Temen-temen, bukankah "innamal a'malu binniyat"? Tukang bubur aja bisa naik haji kok, apalagi tukang tidur kayak aku.. So, tetep nabung, berharap dan berdoa siapa tahu diijabahi suatu saat bisa kembali menunaikan ibadah umroh dan haji?

Alhamdulillah terhitung dari beberapa bulan yang lalu Si Kodok terbeli, sampai sekarang sudah terisi separoh, keren khaaaan kira-kira kalo model nabungnya kayak begini, nunggu berapa abad bulan lagi ya bisa buat umroh? #mupeng