Detak sunyi menderu hela nafas
Luruh direngkuh subuh
Redup di sayup mengatup
Merasai rasaku
Menghadirkanmu,
Memberi makna cintamu di secangkir kopiku
Sepekat apakah cintamu mencumbuiku?
Adakah hitam itu cintaku?
Dan putih itu gula cintamu?
Kelam dilebur olehku
Pait dirasaimu
Sekuat apakah hirupanmu di aromaku?
Menggairahkanmu atau sekedar lewat olehmu?
Reguk aku dengan cintamu
Tuang aku dengan kedalaman rindu
Kau boleh mejadikanku sebagai apa saja
Apakah aku cangkir ataukah hanya alas cangkir?
Aku rela menjadi cangkir
Yang tak pernah lelah menampung cintamu
Meski dengan cepat kau habiskan
Lalu kau penuhi lagi
Atau aku menjadi alas cangkir
Yang kau tuangkan sedikit demi sedikit
Sekedar menghangatkan kopimu..
Kau boleh memilihkanku sebagai kopi atau gula atau air
Menjadi apapun, tetaplah aku adalah bagian dari seduhan hidupmu
Kau boleh merasaiku dengan apapun
Bahkan sepait apapun
Karna aku selalu belajar dari awal pertemuan kita
Di secangkir kopi
Yang kau cumbu cangkirnya
Dan kureguk dalamnya
Di tempat yang gaduh namun teduh
Di sela semburan asap kerinduan menyerap dinding-dinding kalbu..
backsoundnya...? hm...
BalasHapusbacksoundnya lagunya blackOut, Join Kopi... :D makasih mas Anonim sudah mampir gubuk mayaku ;)
Hapus''meski dg cepat kau habiskan''
BalasHapusAku pernah jenuh dengan keegoisanmu..
Hapusaku pernah jenuh dengan kecemburuanmu..
aku pernah jenuh dengan sifat posesifmu..
aku pernah jenuh dengan tingkah ke-kanak2anmu..
Tapi mengapa aku tidak pernah jenuh mencintaimu..?
mengapa yang menulis puisi ini bukan aku?
BalasHapus