Gusti... kurang berapa hari lagi lautan maghfirah Panjenengan meninggalkanku dan orang-orang shaleh yang senantiasa hanyut di dalamnya? mungkin hanya tinggal menghitung jam, ya? Aku mungkin orang yang sombong, tak mau bermuhasabah, atau setidaknya kembali ke memori beberapa waktu yang lalu untuk sekedar mengingat pengkhianatan yang pernah kulakukan kepada Njenengan lalu jatuh tersungkur dalam sujud sambi basah pipiku oleh lelehan air mata? Mboten Gusti, aku tidak melakukan hal itu, padahal aku tau bahwa air mata yang menetes karena hancur hati oleh Njenengan akan menjadi penyejuk yang memadamkan api neraka kelak...
Tapi, Gusti... sungguh maaf aku tak bisa seperti kekasih-kekasih Njenengan itu... Panjenengan maha tau Gusti apa yang ada di hatiku, aku hanya tak bisa menatapkan wajahku kepada Njenengan karena rasa maluku, aku malu gusti, aku malu... malu untuk meminta kepada Njenengan, terutama malu untuk memohon maaf, aku manusia biasa yang sulit untuk tidak berdosa, aku tau, aku akan berdosa lagi, lagi dan lagi... aku tak bisa tuk bertaubatan nasuha, aku kalah, aku lemah... Gusti, gerangan apakah yang salah dalam cintaku, katakanlah! Mengapa begitu mudah mengalihkanku kepada Panjenengan?
to be continue....
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ