Pada suatu hari, Khalil Gibran bertanya pada gurunya,.
"Guru, bagaimana caranya agar aku mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"
"Anakku, berjalanlah lurus di taman bunga itu,lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu, dan jangan pernah kembali ke belakang"
Setelah sampai di ujung taman, Gibran kembali dengan tangan hampa,. Lalu guru bertanya,. "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satupun?"
"Guru, sebenarnya tadi aku sudah menemukan bunga yang amat indah, tapi aku tidak memetiknya karna aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku telah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah,. Tapi aku tidak bisa kembali ke belakang"
Dengan tersenyum guru menjwbnya,.
"Ya,. Itulah hidup,. Semakin kita mencari kesmpurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatknnya,. Karna sejatinya kesempurnaan yang hakiki itu tidak pernah ada,. Yang ada hanyalah keikhlasan hati kita tuk menerima kekurangan..."
cerita ini begitu menyentuhku, seolah-olah membenarkan langkahku yang telah memilihmu sebagai kekasihku, aku tidak pernah mencari kesempurnaan dalam dirimu, karna getar cinta yang berdenyut di nadiku sejatinya bukan karena melihat engkau sebagai sosok yang sempurna, tentu saja engkau bukan kanjeng nabi Muhammad yang memiliki sifat sempurna sebagai kekasih Tuhan, engkau sangat banyak kekurangan, tapi dari kekuranganmu itulah aku belajar untuk lebih dan lebih mencintaimu di seluruh hidupku, kasih... Lihatlah aku tak seperti kekeliruan sebagaimana yang dilakukan oleh si empunya sayap-sayap patah... Aku memilihmu karena engkau adalah tujuanku... Aku tak berniat tuk memalingkan hatiku darimu dan lalu cenderung pada yang lain, aku hanya ingin dirimu yang memberikan warna dalam putihnya hidupku... Nah, bagaimana dengan ceritamu? Ataukah engkau duplikat dari sang nabi dari lebanon?
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ