Tuhan, izinkan aku mencintaiMu dengan cara yang lain, menerima kehidupan dengan sepenuh kejujuran. Seperti gemericik air di pematang sawah, seperti cicit-cicit cericit burung yang bercendai diselimuti induknya karena alam telah mengajariku tuk menerima setiap lembaran kasihMu bersama sebuah permohonan. Sayangi aku dalam pekat anugrahMu. Aku tak punya apa-apa selain hati yang akan selalu menunggu sapaMu. Sapa yang gelap, kutukan dikala aku terjaga dari tidurku, dikala sang waktu menyapa rambutku yang perlahan ditumbuhi uban ketuaan hingga aku terlelap dalam penyerahan sempurna, dalam pelukan bumi (Muhidin M Dahlan, Tuhan izinkan aku menjadi pelacur.. Memoar luka seorang muslimah)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ