Mata masih begitu sembab menerawang matahari
Malam telah tenggelam dalam linangan luka
Aku disini termangu tak mengerti
Atas jiwa-jiwa yang bernurani
Seolah hilang dari senyawa yang melengkapi
Penawar selain kematian kuharap akan ada
Sebagai pengganti dari sakit yang kuderita
Tapi, apa yang membuatku mampu bertahan lagi?
Pondasi kuat telah runtuh sebelum mampu kusempurnakan
Tidak ada satu katapun yang membuat aku bahagia
Sedangkan semuanya kuanggap bisa mematikan
sungguh, tidak ada yang lebih memilukan
Dibanding sejuta pesona senyuman yang kutebar
Namun menyimpan gunungan luka
Mungkin hanya malam beserta desusan angin
Bintang, rembulan
Juga lolongan anjing
Adalah irama terindah jika dipadu dengan rasa yang berkecamuk di hati
Malaikatpun memutar-mutar menari-nari
Laksana rumi di mabuk cinta ilahi
Dan aku tetap dalam rindunya hati, mencari senang di pekatnya hari, sampai hari ini, sampai matahari enggan beranjak di atas kepalaku..
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Gak mudheng aku piye maksude?
BalasHapusancene khususon ila hadroti sing mudheng :D sing ora mudheng yo salahNe ora mudheng.. Haha :D
BalasHapus