Selamat datang masa laluku, aku tau tak seharusnya aku kembali menemuimu.. Kau sudah lama kukubur sampai tak bisa terbayang lagi tiap2 sudutmu yang tajam, yang dulu melukaiku.. Hingga ada lagi yang memberiku nyawa baru, mengisi rasa dalam jiwaku.. Rasa yang sepertinya dulu pernah kurasakan di masa lalu itu..
Mmmmm namun aku tak bisa memastikannya.. Rasa itu bakal berakhir dengan indah, ataukah hanya pengulangan kembali kesakitan2 yang diujung sekarat, mematikan hasrat.. Kasih,, adakah engkau mengertiku tentang gelisahku? Gelisah yang tak bisa kuungkap panjang lebar ketika kita bertemu, atau ketika aku menelfonmu? Aku ingin hidup bersamamu..
Tapi cobalah, taruhlah apa2 yang menghalangi sampainya kita pada tujuan.. Bolehlah kita telanjang kalau perlu, tanpa ada sehelai benang yang merajut dengan simpul2 keruwetan nan penuh aturan agar sulaman2 hidup terlihat indah.. Ini tidak buta.. Sungguh! Ini juga tidak memaksa tuhan.. Aku hanya ingin, bersamamu,, itu saja.. Jangan pula buat aku merasa kecil dengan tatapanmu yang meneduhkanku, yang kumau aku dan kau berjalan bersama menatap ke depan dengan nama tuhan meniti jalan yang kita tentukan, bukan karna beliau dan mereka, kalau kau tidak mampu mengajakku kesana, biarlah aku berjalan sendiri, menentukan hidupku sendiri..
engkau telah mengutus rintihanmu sehingga alam jagad raya mendengar, meskipun aku nggak tau apa itu cuma rekayasa atau bukan....bukan salah maling kundang bila berduhaka pada ibunya, juga bukan salah kan'an nggak mau ikut ayahnya. semoga rintihanmu dapat membuat orang yang tercinta dan yang tersakiti mengerti apa yang engkau inginkan...aku bisa berdo'a moga engkau bahagia...rumus apapun nggak akan bisa menyelesaikan masalahmu kecuali rumus TUHAN
BalasHapusdan aku tak akan pernah berhenti berjuang, sampai kebahagiaan menghampiriku.. Bersama kekasihku, cinta terakhirku, dia adalah suamiku..
BalasHapus