dia adalah mawar merah.. sebut saja begitu!
masih tetap merekah dengan duri di tubuhnya..
dia masih menengadah menantang mentari..
dia masih terlihat sejuk tertetesi embun pagi..
dia slalu tampak mempesona dengan kediamannya ketika kumbang mengerumuni..
dia sang mawar merah,
gadis kecil yang selalu tersenyum pada dunia..
saat kebencian menderanya, makian menghujaninya,
dia hanya diam di sudut tempat dan menangis tanpa suara..
hanya ada, basah..
dan ketika sebuah sabda disampaikan
dengan tanpa daya dia katakan, ya.. tentu.. lalu senyum simpul membentuk lekukan makin mengindahkan jiwanya..
gadis kecil, sang mawar merah menjalani skenario tuhan dengan apik..
meski terbesit di dalam hatinya, dia benci dirinya..
dia merasa hina,,
mawar merah, sampai kapankah kau seperti ini?
kesunyian sepi tanpa yang lain peduli?
sampai kapan kau merasa rendah diri?
sampai kapan kau membuka hati? jika kau tetap berujar "tak kan ku kotori sucinya sebuah hati dengan sentuhan cintaku"
andai air mata kekasihmu bisa mensucikan cintamu,
akankah kau terus tetap seperti ini?
teruslah berdusta, munafik!
teruslah berdusta, pecundang!
nikmatilah hidupmu itu, mawar merah! si manusia tanpa kehendak, manusia bodoh..
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ