Akankah kau mau menerima jiwa yang mencinta?
Tapi tak pernah memberi
Akankah kau mau menerima jiwa yang mencinta?
Tapi tanpa harapan dan masa depan yang pasti
Akankah kau mau menerima jiwa yang mencinta?
Dengan apa adanya tapi tanpa mengada-ada
Akankah kau mau menerima jiwa yang mencinta?
Tapi dengan biasa-biasa tanpa repot dan kerepotan
Akankah kau mau menerima jiwa yang mencinta?
Tapi tanpa indahnya syair rayuan dan perjuangan yang berarti
Tapi, wahai engkau yang mau menerima jiwaku
Jadi kekasihku...
Bukankah mengada-ada adalah suatu kebohongan?
Bukankah kebohongan itu juga suatu ketidak benaran?
Bukankah repot dan kerepotan itu suatu beban?
Dan bila beban itu tiada..
Bukankah kita akan lega dan gembira?
Apakah seburuk itu cintaku padamu?
Biarlah syair rayuan hanya ada dalam hati
Biarlah perjuangan hanya ada dalam pelaksanaan kata-kata
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ