Manusia dinilai dari dua anggota tubuhnya yang kecil: hatinya dan lidahnya.
Tidak sedikit diam itu lebih jelas dari berkata-kata.
Bahaya itu tergantung pada pembicaraan mulut.
Mencaci maki adalah perbuatan cela.
Berdusta merupakan tanda-tanda kemunafikan.
Bencananya sebuah pembicaraan adalah kebohongan.
Tergelincirnya kaki lebih selamat dari pada tergelincirnya lisan/lidah.
Mengutamakan pekerjaan dari pada pembicaraan merupakan sebuah kemuliaan.
Penyesalan dengan diam lebih baik dari pada penyesalan dengan berkata-kata.
Lemah lembutnya perkataan merupakan ikatan hati.
Lisan seseorang merupakan bagian dari penghambaan hatinya.
Tidak jarang sebuah kalimat bisa menyebabkan hilangnya kenikmatan.
Pangkal dosa adalah dusta.
Perkataan itu bisa menembus apa yang tidak dapat ditembus oleh jarum.
Diam itu saudaranya ridha (kerelaan).
Setiap tempat ada perkataannya dan setiap perkataan ada tempatnya. (maksudnya: Berbicaralah pada tempatnya).
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ