Dua hari yang lalu, aku nonton film 3 idiots, film bollywood taun 2009, masih lumayan fresh... rupanya film slumdog millionaire berhasil merombak setting baku film india yang monoton.. terbukti setelah film slumdog millionaire meraih penghargaan academy award sebagai film terbaik, muncullah film-film baru yang memotivasi perindustrian film india lainnya untuk membuat film yang lebih bermutu, tidak hanya kisah cinta melulu.. 3 idiots dan my name is khan telah berhasil memikat penikmat film.. aku ingat guru SMPku dulu pernah mengatakan bahwa orang india tidak memiliki SDM yang bermutu, terbukti film-film yang disajikan adalah film-film cengeng berlatar belakang cinta, kesedihan dan penderitaan karna patah hati yang sekarang malah tema2 tersebut menjadi patokan kelarisan produk musik indonesia.. hehe (kok jadi bahas musik ya?? :D).. tapi setidaknya film my name is khan dan 3 idiots berhasil mematahkan pernyataan guruku, semoga juga beliau sempat melihat film ini :D
film 3 idiots berkisah tentang 3 sahabat yang masing-masing dari mereka memiliki kelebihan dan kekurangan, mereka adalah farhan, raju dan rancho (amir khan), farhan berasal dari keluarga sederhana yang ayahnya sangat menginginkan farhan untuk menjadi seorang insinyur, padahal farhan tidak memiliki jiwa mekanik dalam dirinya, justru dia sangat tertarik dalam dunia fotografi, raju seorang anak dari tukang pos yang menanggung beban penderitaan keluarganya, ayahnya yang sakit-sakitan juga pikiran yang selalu memenuhinya tentang nasib kakak perempuannya yang menjadi perawan tua, well mungkin di negri hindi memiliki budaya tersendiri bahwa wanita yang ingin menikah sedang usianya sudah tidak muda maka si wanita lah yang harus memberikan mahar kepada lelaki (teganya!), raju berjuang untuk bisa menyelesaikan kuliahnya agar segera memperoleh pekerjaan yang mapan lalu penghasilannya banyak dan bisa mewujudkan keinginananya untuk mendapat uang banyak tuk berobat ayahnya dan mahar untuk kakaknya, padahal raju bukanlah mahasiswa yang pintar apalagi cerdas, dan tokoh yang paling kukagumi disini adalah rancho, rancho sangat unik dan berbeda dari 2 sahabatnya, dia sangat cerdas dan pintar, dia tidak hanya mampu menghafal teks pelajaran, tapi memahami dan mempraktekkannya dengan sempurna.. rancho anak seorang tukang kebun yang seluruh biaya pendidikannya ditanggung oleh majikan ayahnya, dengan syarat: seluruh ijazahnya sampai lulus kuliah harus diserahkan pada anak majikannya, disinilah menariknya film ini.. syarat hikmah terutama bagi para mahasiswa agar tidak menjadi mahasiswa yang pragmatis, rancho sangat bersemangat untuk menuntut ilmu, meskipun dia tau pada akhirnya seluruh ijazahnya akan diberikan pada anak majikannya, dia mengajarkan pada kita semua bahwa sekolah atau kuliah haruslah didasari niat mencari ilmu, bukan mencari ijazah ataupun untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. dan pemikirannya inilah yang selalu ditanamkan pada sahabat-sahabatnya, hingga pada akhirnya mereka bertiga menjadi pemuda-pemuda yang sukses..
mereka bertiga tinggal di asrama mahasiswa, di bawah lindungan rektor yang super duper killer musuh bebuyutan mereka bernama Mr. Viru Sahastrabudhhe, atau yang populer dengan nama VIRUS di kalangan mahasiswa, mereka melalui suka duka bersama, berjuang bersama, saling membantu dan menguatkan, ada tangisan di antara mereka, perselisihan-perselisihan kecil, mereka saling memotivasi dalam urusan cita-cita bahkan cinta, kisah cinta yang ditampilkan di film ini adalah kisah cinta rancho dengan anak pak rektor viru bernama phia.. berkali-kali aku dibuat menangis melihat film ini, yaitu ketika seorang mahasiswa bunuh diri karena keputus asaannya tidak juga diluluskan oleh rektor dan perjuangan raju untuk bertahan hidup setelah terjun bebas dari atas gedung karena sebuah pilihan: sahabat atau keluarga, yang justru pilihan itu diberikan oleh sang rektor, juga permohonan farhan kepada orang tuanya agar ia diizinkan menjadi fotografer alam..
satu lagi pelajaran berharga dalam film ini, tentang suatu 'pilihan', tidak bisa dinafi'kan, bahwa setiap manusia memiliki potensi dan bakat tersendiri dalam dirinya.. manusia bebas memilih apa yang menjadi ketertarikannya untuk digali lebih dalam lagi.. dan orang tua sudah semestinya mendukung apa yang menjadi kecondongan anak-anaknya, tidak bersikap otoriter, mengatur dan memaksa cita-cita anak.. karena endingnya tidak akan bisa menjadi maksimal.. berikanlah kesempatan anak-anak untuk memilih cita-citanya, keinginannya, selama pilihan itu adalah pilihan yang positif...
pokoknya top abiez deh film ini... mengingatkanku pada dua sahabatku, persahabatan kami aneh, kami sangat berbeda, bahkan beda jauuuuh, beda watak, beda sifat, beda pemikiran, beda postur tubuh, beda selera, beda pendapat, hanya satu yang mempersatukan kami, yaitu hobi ngopi dan nongkrong di warung kopi, bapak dosenku menjuluki kami dengan nama "3 angels"... karena dimana ada aku, pasti ada mereka berdua, dan sebaliknya, dimana ada mereka berdua, pasti ada aku.. kami tidak serahim, tapi kami saudara sehidup semati (4ever)
all is well ^_^ ini dia sahabatku
aq lihat nih cuplikan filmnya, kayaknya konyol habis juga=))
BalasHapusSayangnya kisahnya gak menyentuh kaya Paa, dan Slamdog millionere. padahal aq suka kedua film ini ;-(