DALAM KESUNYIANKU - aku tak pernah lelah berfikir, tentang hakikat seorang manusia, di masing_masing posisinya, ada yang berperan sbg orang tua dan anak, dalam kesunyianku aku selalu mencari hikmah, arti tersembunyi dibalik sebuah takdir hidup, hey..! bukankah tugas dan kewajiban anak adalah patuh pada orang tua? lalu apakah tugas dan kewajiban orang tua adalah yang sebaliknya? memerintah dan mengatur anak? ketika kutanyakan pada saudaraku, beliau menjawab "waktu kecil kita suka memaksakan kehendak kita pada orang tua, sampai menangis, lalu orang tua tidak tega dan memenuhi permintaan kita, sekarang giliran kita mengikuti kemauan orang tua".. well, itu adalah jawaban yg sangat jujur.. tapi tidak membuatku, satisfied?
dalam kesunyianku berfikir, adilkah ini untuk hidupku? relevankah peraturan ini di zaman sekarang? ah, nabi ibrahim as menurutku adalah bapak yg demokratis di dunia islam, sewaktu beliau mendapatkan perintah melalui mimpi untuk menyembelih putranya - nabi ismail, beliau tidak semerta_merta menyembelih putranya, tapi nabi ibrahim mendiskusikan dengan baik_baik dan bertanya pada putranya, "bagaimana menurutmu?" lalu nabi ismail berkata, "lakukanlah ayahku, insya allah engkau akan mendapatiku seorang yang bersabar!", ini adalah bukti, seperti yang dikatakan kahlil gibran, "anakmu bukanlah anakmu, mereka adalah putra_putri kehidupan yang mendambakan hidupnya sendiri",
mungkin aku lelah dengan semua ini, tapi aku tidak pernah lelah menggali makna, aku tetap menganggap diriku adalah anak yang paling beruntung di dunia ini, anak yang selalu disayangi dan dilindungi (over protected), yah kata2 itu yang selalu menjadi dasar pijakan untuk menegakkanku agar tidak loyo dan tetap bersemangat hidup, aku slalu membisikkan hal2 positif di jiwaku, juga sugesti2 yang mendukung kebaikan hidupku, meskipun yang terjadi sbenarnya adalah selalu ada celah yang membuatku kesal, mengeluh dan menangis,
hari inipun aku harus berusaha menjalankan sebuah kewajiban, sebuah profesi yang dipilihkan orang tua, kau tau apa itu? menjadi seorang guru.. profesi yang tidak pernah aku inginkan! dan jelas2 bukan keahlianku, tapi apa boleh buat? menolakpun tidak mungkin, menghadapi murid2 yang begitu nakal dan mengalami pubersitas usia remaja, membosankan! waktu aku sekolah dulu aku tidak pernah senakal mereka, aku lebih dewasa (sbelum waktunya), aku selalu diam dan pandanganku lurus tajam ke arah guru, meski kadang pikiranku sedang tidak berada di tempat, menerawang jauh entah kemana, yang penting eksyen memperhatikan.. setidaknya dapat nilai lebih..
tidak pernah lelah berfikir, ya.. begitulah aku ketika dalam kesunyian, jika dalam keramaian akupun cuek, menjalankan segala sesuatu atas nama sebuah perintah, atas nama cinta, cinta yang membuatku lemah ketika ku pandang wajah_wajah teduh ayah bunda..
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ