lihatlah ini mawar di bawah jendela
siapa yang telah meninggalkannya
hingga pandangannya sedih wajahnya merana
kenapa mesti aku yang berdiri disini
hingga untuk menterjemahkan bulu matanya
mesti lukang pukang hatiku dibuatnya
berhari-hari aku mensuntuki hijaiyahnya
hanya luka hanya air mata tanpa kata
maka akupun berbalik bersandar jeruji jendela
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Sakn0ne, kakean ngaji ya...
BalasHapushiks, klw bgni,, aq jd .....
Anda tidak bisa mendalami dan memahami suatu mana ternyata
BalasHapus