Mawar merah
Itulah aku yang berdarah
Selalu merekah
Menengadah takkan pernah jengah
Embun pagi
Ku yang mawar nanti
Tuk teteskan rintik-rintik nurani
Pagi itu
Mawar terlalu layu
Menengadahpun jenuh
Karena embun pagi tak mampu
Menemani mawar selalu
Menyongsong indahnya mentari
Esok pagi
“hidupku terasa bermakna bukan karena cinta menghampiriku, tetapi hidupku merasa begitu bermakna ketika aku berharap cinta menghampiriku
“hidupku terasa bermakna bukan karena cinta menghampiriku, tetapi hidupku merasa begitu bermakna ketika aku berharap cinta menghampiriku
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ